Minggu, 02 Mei 2010

PRINSIP KERJA OSCILLATOR WIEN | RANGKAIAN OSCILLATOR SEDERHANA

oscillator wien

Gambar rangkaian oscillator jembatan wien



Jujur saja saya tidak merancang sendiri rangkaian oscillator tersebut diatas. Saya hanya mendapatkan rangkaian tersebut dari sample circuit suatu software elektronika. Rangkaian oscillator wien diatas menggunakan IC Op-amp sebagai komponen pembangun jembatan. Pada dasarnya rangkaian oscillator diatas tidak terlepas dari sifat rangkaian penguatan op-amp pada umumnya. Hanya saja memanfaatkan sifat pengisian dan pengosongan kapasitor sebagai pencipta kondisi ayunan sinyal. Coba lihat pada input positif op-amp, sinyal input diperoleh dari pembagian tegangan antara rangkaian resonansi RC seri dan RC parallel. Dimana dari rangkaian inilah proses pembangkitan sinyal yang berbentuk sinusoidal (anda bisa melihat prinsip kerja rangkaian resonansi LC).



Untuk mencari nilai frekuensi dari rangkaian diatas anda bisa menggunakan rumus adalah 2*pi*R*C. Dimana pada rangkaian diatas R=20kohm and C=10nF. Dioda zener yang dipasang terbalik berpasangan berfungsi supaya sinyal yang dihasilkan tidak seperti sinyal kotak melainkan sinyal sinusoidal yang sempurna. Anda bisa saja mengganti tegangan supply menjadi +9V & -9V jika anda tidak mempunyai supply 15 V, tetapi sinyal output yang dihasilkan akan mempunyai tegangan maksimal 9 volt. Jika anda ingin membuat rangkaian catu daya dengan dua potensial anda bisa klik disini.



Rangkaian oscillator wien adalah menurut saya salah satu rangkaian oscillator yang cukup sederhana. Hanya dengan menggunakan satu buah IC Op-Amp dan beberapa buah resistor dan kapasitor serta dua buah dioda. Anda bisa menggunakan dioda zener 5 volt untuk kedua dioda zener di atas. Jadi anda bisa menjadikannya sebagai proyek percobaan, hitung-hitung nambah koleksi rangkaian elektronika didalam kepala. He..he..



Tidak ada komentar: